RENAISSANCE
Dalam
dunia seni, periode Renaissance ditandai
dengan kembalinya komponen klasik di berbagai media. Kata Renaissance berarti lahir kembali. Dalam dunia desain grafis lahirnya
kembali kesusasteraan klasik dikaitkan erat dengan pendekatan-pendekatan yang
inovatif terhadap desain-desain buku yang mencakup rancangan huruf, tata letak,
ilustrasi gambar, serta ornamen.
Pada
periode Renaissance alphabet latin
yang dalam bentuk Square Capitals,
menjadi subjek analisis para seniman dan ahli matematik. Mereka tidak
menciptakan bentuk-bentuk huruf, namun lebih kepada penemuan prinsip konstruksi
huruf yang dapat menjadi referensi penting bagi para perancang atau penyalin
huruf. Pada tahun 1463, Felice Feliciano merancang Alphabetum Romanum, sebuah pola konstruksi huruf dengan menggunakan
bentuk bujur sangkar yang di dalamnya terdapat sebuah lingkaran yang beraksis
pada persilangan dua garis diagonal. Pola konstruksi ini dapat mengontrol setiap
pengembangan komponen pada huruf yang keseluruhannya berbasis pada
bentuk-bentuk geometrik.
BAROQUE SCRIPTS
Rancangan huruf dalam periode Baroque
pada abad ke-16 sampai dengan abad ke-17 memiliki tendensi kepada seni
kaligrafi. Desain huruf dipenuhi oleh hiasan serta ornamen dari elaborasi
guratan-guratan garis yang memberikan kesan mewah.
ERA REVOLUSI
INDUSTRI
Aktivitas tradisional type foundry yang menggabungkan pembuatan dan produksi huruf dengan tangan mulai punah karena tuntutan produksi yang membutuhkan waktu sangat cepat. Para spesialis desain dan produksi didistribusikan menjadi dua kelompok, yaitu desain dan produksi cetak.
Desain
grafis memegang peranan penting dalam kegiatan pemasaran produk-produk yang
dihasilkan oleh berbagai pabrik dan
industri. Billboard dan poster
pada masa itu merupakan media penting dalam periklanan yang banyak sekali
digunakan. Eksekusi gambar atau tanda-tanda ditransformasikan ke dalam
bentuk abstrak visual yang lebih nyata dengan proyeksi bentuk yang kuat dan ukuran yang besar.
ART
NOUVEAU
Art Nouveau mengangkat alam sebagai referensi dengan keindahan dan harmoni berbasis pada bentuk-bentuk geometrik yang alami. Art Nouveau diidentifikasikan secara visual dengan bentuk-bentuk organik, yang menyerupai tanaman. Garis-garis hadir mendominasi ruang, sedangkan properti visual yang lain seperti warna dan tekstur menjadi minoritas. Eksistensi ornamen-ornamen organik dalam desain huruf pada periode Art Nouveau tidak lagi menjadi penghias saja, namun terintegrasi dalam struktur sebuah huruf.
0 komentar:
Posting Komentar